RSS

Matahari Sore Itu

Sore itu, aku sedang duduk tempat biasa aku menghabiskan sore bersamanya, menikmati matahari yg terbenam di antara gedung-gedung tinggi, hampir setiap hari aku menikmati sunset di tempat ini bersamanya, namun kali ini aku duduk sendiri dengan satu batang rokok di tanganku, suasana yang sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Aku merenung tiba-tiba aku tersenyum mengingat apa yang aku lakukan di tempat yang sama ini beberapa minggu yang lalu, ya, disini beberapa minggu yang lalu, di tempat yang sama ini

Dari Seseorang Yang (katanya) Pernah Kau Cintai

...
Tak apa,
Tidak denganmu itu tak apa,
Aku tetap tak sendirian disini,
Aku di temani sepuluh jari tanganku yang penuh imajinasi.
Tak bersamamu itu tak apa,
Sekalipun bukan aku untuk hidupmu,
Tetap tentangmu dalam semua karyaku.
Tak dicintaimu itu tak apa,
Meskipun bukan aku dalam hatimu,
Semangatku tetap senyummu.
Ada atau tanpa aku,
Kamu tetap keindahan yang nyata,
Bagiku, dan banyak mata.
Jika akhirnya aku benar tak bisa bersamamu?
Aku tak apa, akan tiba saatnya,
aku tidak mencintaimu lagi.
Tapi untuk saat ini,
Dengan atau tanpamu,
sepanjang aku hidup, kamu lah yang kuhirup
...

                Aku tak pernah sesedih ini sebelumnya, aku pikir waktu yang kubutuhkan untuk melupakanmu juga tak mungkin sepanjang ini. Ternyata aku salah besar, hari-hari yang kulalui dengan usaha untuk melupakanmu sampai saat ini belum menemukan titik temu.